Dua kali kematian di depan mata saya. Kali ini bukan kematian manusia. Namun kematian kucing di pusat kesehatan hewan. Namun dari kematian itu saya menemukan jiwa yang hidup. Jiwa pemilik hewan yang begitu kuat, hidup dan menyala. Seorang wanita 30 an datang mengendarai motor sembari menggendong kucing kecil yang sudah sekarat. Katanya ditemukan di depan rumah, dalam kondisi sakit. Tak jauh dari wanita tadi. Seorang bapak-bapak menggendong pula kucingnya yang sebesar bayi manusia. Napas kucing itu tinggal satu-satu. Sembari merapalkan kata-kata "Jangan pergi dulu ya sayang... Jangan pergi dulu ya.." saya menemukan kilatan kaca di kedua bola mata lelaki itu. Ada kabut duka di sana. Sepertinya kucing jantan itu kena penyakit ginjal, karena kelebihan protein dan kurang konsumsi air. Jauh dari hari ini. Di luar sana entah berapa jarak dari tempat saya berdiri. Jarang sekali saya temukan kepedulian seperti ini. Rela bergegas membawa kucing sekarat ke dok
Kita Hidup Pada Titian Qadha, Merayu Allah Cara Terindah Melaluinya.